Membangun Karakter Anak Melalui Momentum Tahun Baru 1 Muharram 1442 Hijriyyah

Hikmah Peristiwa Hijrah
Ayah bunda yang dirahmati Allah Swt, tiba saatnya kita memasuki tahun baru 1 Muharram 1442 dan sebagai seorang muslim momentum seperti ini terdapat hikmah yang cukup besar bagi mereka yang mensyukurinya. Dengan harapan di tahun mendatang akan lebih baik dari pada tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini mari kita ambil momentum 1 muharram 1442 hijriyah ini untuk membuat perubahan yang besar dalam membangun karakter putra-putri kita.
Hikmah utama dari peringatan tahun baru hijriyah ini adalah nilai hijrah. Perpindahan Nabi Muhammad Saw dari Mekah ke Madinah telah memberikan perubahan yang sangat besar bagi kemajuan umat Islam. Dan menjadi titik awal terbentuknya Masyarakat Madani yang rahmatan lil ‘alamiin.
Untuk itu, mari kita manfaatkan momentum ini untuk membuat perubahan yang bermanfaat dalam membangun karakter anak-anak.
Bagaimana caranya ?
Ayah bunda yang dirahmati Allah Swt, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam membangun karakter anak dengan memanfaatkan momentum tahun baru 1 Muharram 1442 hijriyyah.
1. Buat kesepakatan dengan anak
Ajaklah anak untuk berdiskusi, tentang kegiatan baik yang akan dilakukan secara rutin setiap hari. kegiatan ini tidak harus yang berat, tetapi yang ringan dan tidak memberatkan anak-anak. Pertimbangkan bersama kegiatan yang akan menjadi amalan harian ini adalah kegiatan yang mudah, ringan, dan tidak butuh waktu lama.
Sebab Allah Swt sangat menyukai amalan ringan tetapi dilakukan secara istiqamah dari pada amalan besar tetapi jarang atau cuma sekali itu saja dilakukan.
Contoh kegiatannya; merapikan tempat tidur setiap bangun pagi, menyapu halaman, mematikan atau menyalakan lampu penerang depan rumah, membaca buku 15 menit, menutup semua jendela rumah setiap sore, dan sebagainya. Pilih satu saja kegiatan tetapi wajib dilakukan setiap hari.
2. Berikan penjelasan tentang maknanya
Agar anak-anak lebih termotivasi, maka berikan penjelasan bahwa kegiatan baik dan ringan tersebut jika dilakukan terus menerus, maka akan menjadi amal sholih yang disukai Allah Swt, dan sangat besar manfaatnya bagi kita.
Gunakan ilustrasi dari hikmah kisah ashabul kahfi. Bahwa para ashabul kahfi pernah terjebak di dalam sebuah goa. Di saat mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa, untuk keluar dari goa tersebut hanya doa yang bisa mereka lakukan.
Dan terkabullah doa mereka berkat washilah dengan menggunakan amal kebaikan yang pernah mereka lakukan dengan ikhlas karena Allah. Sehingga terbukalah batu penutup goa, kemudian akhirnya mereka bisa keluar.
Begitu pula dengan kita, apabila sudah dalam kondisi kesulitan, maka amal sholih yang kita lakukan secara istiqomah karena Allah Swt, insyaAllah akan dapat menjadi penyebab terkabulnya doa-doa kita.
3. Lakukan secara konsisten minimal 21 hari sampai dua bulan
Mengapa harus 21 hari ? Ayah bunda yang dirahmati Allah Swt, untuk menanamkan karakter dibutuhkan pembiasaan yang konsisten. Sehingga muncul perasaan tidak nyaman jika belum melakukan hal tersebut.
Dan dari banyak penelitian ternyata kebiasaan tersebut apabila sudah melewati masa 21 hari sampai dua bulan maka akan berdampak pada rutinitas kegiatan baik yang lain secara otomatis.
Jangka waktu 21 hari ini untuk membuat sebuah kebiasaan terbentuk ini berdasarkan pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Maxwell Maltz, seorang dokter ahli bedah yang menulis buku “Psycho-Cybernetics”.
Dr. Maltz membuat analisa ketika ia mengamati pola-pola tertentu pada pasiennya. Misalnya, ketika ia melakukan operasi pada hidung pasiennya, ia menemukan bahwa pasiennya membutuhkan waktu sekitar 21 hari hingga terbiasa dengan bentuk hidung barunya.
Kemudian Maltz juga mengobservasi pasien yang mengalami amputasi kaki atau lengan, ia mengamati bahwa pasien tersebut akan mengalami “phantom limb” dan membutuhkan waktu sekitar 21 hari hingga terbiasa dengan kondisi barunya itu.
Dalam buku Psycho-Cybernetics, Dr. Maltz mengatakan:
“… dan banyak fenomena lain yang diobservasi secara umum cenderung menunjukkan bahwa butuh minimal sekitar 21 hari untuk meninggalkan pola mental yang lama dan menguatkan pola mental yang baru.”
Dari penelitian inilah, selanjutnya para pembicara dan motivator pengembangan diri ternama seperti; Tony Robbins, Zig Ziglar, dan Brian Tracy sering menyampaikan hasil penelitian tersebut.
Selanjutnya penelitian ini diperkuat dan disempurnakan oleh Phillypa Lally dan timnya pada tahun 2009, yang dipublikasikan dalam European Journal of Social Society.
Dalam penelitian Lally ini menemukan bahwa sebuah pembiasaan terbentuk paling cepat butuh waktu 21 hari secara konsisten sampai dengan 2 bulan. Setelah itu kebiasaan tersebut akan berjalan secara otomatis di dalam mental kita.
Apalagi jika kebiasaan yang sudah berjalan tersebut mendapat pendampingan dan penguatan terus menerus. Hasilnya akan berdampak kepada aktifitas kebiasaan lain yang berorientasi pada kemandirian, tanggung jawab, ataupun sosial.
4. Tuliskan kalimat motivasi di kamar anak
Setelah anak memahami maksud kegiatan ini, maka akan lebih baik jika ada kalimat motivasi yang terpasang untuk selalu mengingat kegiatan rutin yang akan menjadi dzikir anak setiap hari.
Misalnya, “merapikan tempat tidur adalah hijrahku karena Allah Swt”.
Demikianlah ayah bunda yang dirahmati Allah Swt, semoga tahun baru ini menjadi momentum yang tepat untuk membangun karakter putra-putri kita.
Mudah-mudahan Allah Swt, memberikan kemudahan dan menerima ikhtiar mendidik anak ini sebagai amal kebaikan yang diterima di sisi-Nya, Aamiiin.
Semoga bermanfaat !
Recent Posts
Karya diterbitkan :
Categories

Archives
Recent Posts
- Hikmah Tahun Baru Islam Berdasarkan Kalender Rembulan August 19, 2020
- Materi SKI Kelas 6 August 13, 2020
- Materi Fiqih Kelas 6 August 13, 2020
- Kemenag Siapkan Hibah 1,8 Trilyun Untuk Peningkatan Kualitas Guru Madrasah August 13, 2020
- Materi Fiqih Kelas 6 Bab Makanan Halal Haram August 10, 2020
[…] BACA JUGA : Membangun Karakter Anak […]