Deep Learning di Sekolah Dasar
Deep Learning atau pembelajaran mendalam adalah pendekatan belajar yang menekankan pemahaman konsep, berpikir kritis, refleksi, serta penerapan pengetahuan pada situasi nyata. Tujuannya agar siswa tidak hanya menghafal, tetapi benar-benar memahami dan mampu menghubungkan ilmu dengan kehidupan sehari-hari.
Deep Learning Penting Diterapkan di SD/MI
Pemerintah dalam hal ini mendorong penerapan Deep Learning karena membuat proses belajar lebih bermakna dan kontekstual. Siswa juga dapat mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Selanjutnya juga dapat menyiapkan peserta didik menghadapi tantangan zaman yang semakin dipengaruhi teknologi dan informasi.
Deep Learning Bukan kurikulum baru
Banyak asumsi bahwa deep learning adalah kurikulum baru. Namun sebenarnya hal tersebut tidaklah benar. Permendikdasmen 13 Tahun 2025 menegaskan bahwa tidak ada pergantian kurikulum nasional. Sekolah tetap menggunakan Kurikulum 2013 atau Kurikulum Merdeka, hanya pendekatannya yang diperkuat dengan pembelajaran mendalam. Adapun pendekatan Deep Learning ini wajib dilaksanakan di semua satuan pendidikan dasar mulai tahun ajaran 2025/2026.
Pemberlakuan materi Deep Learning ini berlaku untuk seluruh jenjang SD/MI. Dan ada tambahan mata pelajaran pilihan seperti Coding dan Kecerdasan Buatan (AI) yang baru diperkenalkan mulai kelas 5 dan 6 SD. Perlu diingat pula, bahwa Deep Learning bukan nama mata pelajaran, melainkan cara belajar yang bisa diterapkan di semua mata pelajaran, misalnya IPA, Matematika, IPS, bahkan Pendidikan Agama.
Kaitan Deep Learning dengan Coding dan AI
Coding dan AI adalah mata pelajaran pilihan yang mendukung keterampilan digital siswa. Keduanya memang diperkenalkan dalam Permendikdasmen 2025, tetapi penerapan Deep Learning tidak terbatas pada Coding saja. Semua mata pelajaran bisa menggunakan pendekatan ini.
Tantangan Penerapan Deep Learning di SD/MI
Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi sekolah adalah:
-
Guru perlu pelatihan agar terbiasa dengan pendekatan baru.
-
Ketersediaan sumber belajar dan media pembelajaran yang mendukung.
-
Keterbatasan sarana teknologi di beberapa sekolah atau daerah.
-
Risiko beban belajar yang berlebihan bila tidak dirancang dengan seimbang.
Langkah-Langkah Penerapan Deep Learning
Untuk penerapan deep lerning, sekolah/madrasah bisa melakukan langkah-langkah berikut:
-
Mengadakan pelatihan guru tentang konsep dan praktik pembelajaran mendalam.
-
Menyusun rencana pembelajaran yang menekankan pemahaman, refleksi, dan aplikasi nyata.
-
Mengaitkan materi dengan konteks lokal dan kehidupan sehari-hari siswa.
-
Menerapkan evaluasi berbasis proyek atau portofolio, bukan hanya ujian tertulis.
Sistem Penilaian dalam Deep Learning
Asesmen tidak hanya menilai hasil akhir, tetapi juga proses belajar siswa. Guru dapat menggunakan:
-
Penilaian formatif dan sumatif.
-
Portofolio hasil karya atau proyek siswa.
-
Refleksi individu maupun kelompok.
-
Penilaian berbasis keterampilan nyata, bukan sekadar hafalan.
Semua Sekolah Wajib Melaksanakan Deep Learning
Berdasarkan Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025, semua sekolah dasar dan menengah wajib mengintegrasikan pendekatan Deep Learning ke dalam proses pembelajaran mulai tahun ajaran 2025/2026.